Seminar Internasional, Wabup: Kembalikan Kejayaan Pidie
Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Pidie | Rabu, 17 September 2025 | Berita

Pidie - Seminar internasional dalam rangka peringatan Uroe Lahee atau Hari jadi Pidie ke-514 merupakan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat memperkenalkan kembali Sejarah Pidie yang sempat jaya dimasa lampau.
Wakil Bupati (Wabup), Alzaizi mengatakan Pidie merupakan daerah terkenal sejak dulu hingga negeri seberang dengan kejayaan dan pusat perdagangannya.
“Kita berharap hal ini supaya bisa menjadi cerminan untuk mengembalikan lagi kemajuan dan kejayaan Pidie. Mari sama-sama kita menjaga Pidie ke arah kemajuan lebih bermutu dan handal hingga terciptaknya daerah yang sejahtera dan Makmur,” ajak Alzaizi disela-sela sambutan pembukaan ceremony seminar, Rabu (17/09/2025) pagi di Aula PCC.
Lebih lanjut, tambahnya, pada ratusan tahun yang lalu sangat banyak pedagang yang berdatangan ke Pidie dan juga menjadi pusat perbelanjaan terkenal di masa itu. Bahkan banyak tempat penukaran uang (money change).
Hal senada juga disampaikan Ketua Panitia Pelaksana yang juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pidie, Yusmadi M.Pd., dalam laporannya bahwa Pidie berdiri dari suatu kerajaan islam terletak di utara pulau Sumatera dengan kisah yang hiroik penuh dengan kronik mewarnai di sepanjang perairan selat Malaka.
Demikian itu, sebagai sebuah kerajaan yang berdiri dengan gagahnya diserta dengan kota pelabuhan banyak dikunjungi orang asing baik hendak berdagang maupun melakukan perjalanan dalam penyebaran agama islam.
“Oleh sebab itu kegiatan ini penting karena mengingat dan memahami Sejarah Pidie yang manuskrip terkait dengan politik, hukum, perdagangan, sistem pemerintahan, adat-istiadat, yang tersebar sehingga perlu pengkajian yang serius dan maksimal,” terangnya.
Adapun usai pembukaan, seminar dengan tema "Pidie dalam manuskrip dari masa ke masa" dilanjutkan dengan sesi sesi materi yang diisi oleh beberapa pemateri dari Aceh hingga Malaysia.
Para pemateri diantaranya, Prof Doto Sri DR Abdurrahman Abdul Soad LC MA. Prof DR Husaini Ibarhim MA, guru besar atau arkeolog Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Prof Dato Sri Dr, Abdurrahman Abdula Samad LC MA dari Pattani, Thailand.
Selanjutnya, Masykur Safruddin, S.,Hum merupakan Kolektor Pedir Museum Banda Aceh, Baiquni Hasbi MA PH.D (dosen IAIN Lhokseumawe).
Juga ada hadir pemateri, Marwansyah Ismail LC MA dari Pulau Penang, Malaysia dan Hermansyah M.TH MA HUM (dosen/Filolog UIN AR-Raniry Banda Aceh).
Menariknya pada seminar ini para unsur Muspida hingga Kepala Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) Pidie hadir dengan memakai baju khas pengantin pria (linto baro) dan (dara baroe) Aceh. [sa/ Diskominsa Pidie]