Muhammad Waliyul Azka, Peserta Termuda MTQ Pidie 2024 Mahir Melukis Kaligrafi

Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Pidie | Jumat, 20 Desember 2024 | Berita 

“Man jadda wajada” barang siapa yang bersungguh-sungguh, ia akan mencapai tujuannya. Pepatah ini menjadi kalimat yang cocok untuk disandingkan kepada Muhammad Waliyul Azka (10) yang piawai menggoreskan pena membentuk tulisan kaligrafi saat mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke XXXVII Kabupaten Pidie Tahun 2024 cabang KhattilQur'an atau Khat Kontemporer putra perwakilan kafilahKecamatan Grong-Grong.

Ia menjadi peserta termuda dalam lomba Khat Kontemporertingkat Kabupaten Pidie pada MTQ ke-37 yang berlangsungsejak 6 sampai 12 Desember yang lalu, dengan diikuti oleh 751 peserta dari 7 Cabang dalam 20 golongan.

Ketujuh cabang tersebut adalah Tilawah Quran, QiraahSab'ah, Tahfiz Quran, Fahmil Qur'an, Syarhil Qur'an, KhattilQur'an, dan Karya Tulis Ilmiah Qur'an (KTIQ).

Saat ini, Muhammad Waliyul Azka merupakan siswa yang duduk di kelas 4 MIN 40 Pidie. Ia lahir di Sigli, 12 Agustus 2014 dan berdomisili di Desa Kp. Blang - Kec. Simpang tigaKab. Pidie.

Menurut keterangan Muhammad Waliyul Azka saatdiwawancarai tim dari Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominsa) Pidie, Wali begitu sapaan akrabnya, mengaku sangat siap bersaing meskipun peserta lainnya usiarata-rata berumur 28 tahun.

Putra kedua dari empat bersaudara ini menjelaskan meskipunmemiliki rasa gugup karena bersaing dengan peserta dewasa, namun karena dorongan dan motivasi orang terdekatnya, iamenjadi bersemangat untuk bersaing memberikan yang terbaik.

“Awalnya saya berniat mengikuti MTQ sebagai pesertatilawah putra tingkat anak-anak, karena Tingkat tersebut tidakada, maka saya mencoba peruntungan disini. Rasa gugup pastiada, tetapi tetap semangat dengan motivasi dari orang tua, pembimbing dan official MTQ,” terang Wali, Jum'at(20/12/2024).

Lebih lanjut, Wali menjelaskan mulai serius mempersiapkandiri untuk Khat Kontemporer tiga bulan sebelum MTQ ke-37 digelar yakni mulai bulan September 2024.

Wali menambahkan, tema yang dilukis pada perlomban MTQ kemarin tentang balasan surga bagi orang yang berbuatkebaikan dan balasaan neraka bagi orang yang melakukankeburukan di dunia, sesuai dengan Al-Qur'an surah Al-Infitarayat 13-14.

Kata anak ke-2 dari empat bersaudara itu, waktu yang diberikan untuk menyelesaikan lukisan tersebut mulai darijam 8.30 s.d. 18.00, yakni 8 Jam, namun ia mampumenyelesaikan dalam 17:30 atau 7 jam setengah saja.

Demikian itu, Wali mengatakan sangat senang bisaberkompetisi menyalurkan bakatnya pada ajang MTQ tingkatkabupaten yang menjadi pengalaman baru dan satu-satunyayang termuda.

“Motivasi saya mengikuti perlombaan ini untuk mencaripengalaman, ilmu dan terinspirasi dari ayah, yang selalumengajarkan kaligrafi dirumah bersama kakak dan adik,” imbuhnya.

Awal Mula Muhammad Waliyul Azka Belajar Kaligrafi

Anak dari pasangan Bapak Azhar dan Ibu Siska Rahmah sudah mendalami kaligrafi semenjak kelas 2 SD dan ia sudahmengantongi beberapa juara sejak dini, diantaranya juara 3 menggambar/mewarnai siswa PAUD/TK tingkat wilayah 5 Kabupaten Pidie thn 2020, Juara 2 lomba kaligrafi tulisan buku TK SD/MI acara Getsempat 2022 pada MTsN 4 Pidie, juara 1 hafalan surah pendek kls 1-3 SD putra tingkat desa thn2023, juara 3 tilawah tk SD/MI di SMPN unggul sigli dan banyak lainnya.

Untuk mahir melukis, Wali diajari oleh ayah yang juga memiliki pengalaman kaligrafi dan pernah menjadi juri MTQ Kabupaten Pidie Jaya (Pijay) tahun 2007 cabang kaligrafi.

“Awal mulanya Wali menyukai khat Naskah, Mushaf, Dekorasi serta Kontemporer awal naik kelas 3 SD. Sedangkanuntuk mendalami serta menghabiskan banyak waktu untukKhat Kontemporer sejak awal kelas 4 MIN,” kata orang tuaWali, Azhar.

Adapun kisah Muhammad Waliyul Azka patut menjadi contohyang dapat diterapkan orang tua diluar sana, khususnya para orang tua di Kabupaten Pidie untuk memperkenalkan berbagaiketerampilan kepada anak sejak dini.

Hal ini bertujuan menemukan bakat anak agar dapat dilatihdan nantinya menjadi pemuda yang tentunya membanggakanorang tua dan daerah dimasa depan.