Bersama Kemenkes RI, Pemkab Pidie Lauching ILKP
Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Pidie | Selasa, 27 Februari 2024 | Berita

Pidie - Pemerintah Kabupaten Pidie bersama Kementrian Kesehatan RI meresmikan lauching Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILKP) dan Penetapan BLUD Puskesmas di Pidie, di Op Room Setdakab Pidie, Senin (26/2/2024).
Kegiatan ini dihadiri langsung Direktur Jendral Kesehatan Masyarakat Kementrian Kesehatan, dr Maria Endang Sumiwi, MPH, Penjabat (Pj) j Bupati Pidie, Ir Wahyudi Adisiswanto MSi.
Selanjutnya, Kepala Departemen Administrasi Kebijakan Kesehatan FKM UI Dra Dumilah Ayuningtyas MARS, DR dr Trihono MSc (Senior Tehnical Advisor), Yuni Dwi Setiyawati, Chief Of The Executive Board Summit Institute For Development bersama Tim.
Adapun Ketua panitia pelaksana juga Plt Kadis Kesehatan Pidie, dr Dwi Wijaya mengatakan, kegiatan ini salah satu bertujuan mensinergikan pelayanan kesehatan primer dan BLUD di puskesmas.
“Sehingga pelayanan kesehatan bisa lebih meningkat untuk memberikan pengobatan kepada masyarakat,” harapnya.
Pada kesempatan ini, Pj Bupati Pidie turut menyampaikan terima kasih atas kedatangan Dirjen Pusat ke Pidie.
"Ini merupakan kemuliaan bagi masyarakat Pidie pada lauching Integrasi pelayanan primer pada tataran terendah dimulai dari pelayanan di Pustu (puskesmas pembantu) bisa melayani masyarakat secara primer," katanya disela-sela sambutan.
Lebih lanjut, kata Pj Bupati, Pidie merupakan salah satu Kabupaten yang sangat homogen memiliki kemampuan verbal di atas rata rata. Tidak gampang dipengaruhi budaya asing.
“Ingin saya sampaikan sering salah persepsi soal Aceh dan Pidie. Sering ditabalkan sebagai Pusatnya GAM, pusatnya konflik. Padahal, Pidie ini masyarakat nya sangat ramah tamah,” terangnya.
Sementara itu, Dirjen Kesehatan Masyarakat dr Maria Endang Sumiwi MPh mengatakan, Launching ILKP hari ini adalah bagian dari transformasi pelayanan kesehatan primer yang sedang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan transformasi ini melalui integrasi layanan primer.
Disebutkan, hal ini berfokus pada tiga hal yang pertama adalah penerapan siklus hidup, yang kedua Fokus dari integrasi layanan, dan yang ketiga memperkuat pemantauan wilayah melalui digitalisasi dan pemantauan melalui dashboard situasi kesehatan per desa.
Dia menyebutkan, mencari sasaran pelayanan kesehatan untuk mencegah stunting dan juga anak-anak yang tidak cukup berat badan.
"Bagi ibu-ibu yang berat badan anak tidak cukup harus ditangani. Ada strategi khusus. Akses pelayanan kesehatan penting sekali, bisa menjangkau seluruh pelayanan kesehatan," katanya. []