Akibat Covid-19, Permintaan Emping Melinjo di Pasar Beureunuen Menurun

Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Pidie | Kamis, 9 April 2020

Permintaan emping melinjo sejak tiga minggu terakhir menjadi turun. Penyebab tidak adanya warga dari luar yang datang ke Pidie, dampak dari penyebaran wabah Covid-19. Namun, harga  emping melinjo tetap bertahan dari harga Rp 70 ribu hingga 75 ribu per kg. " Kalau sebelum wabah virus Corona kami bisa menjual emping 150 kg per hari. Tapi, sejak wabah virus itu emping terjual 25 kg per hari," kata Andurrahman pedagang  emping melinjoToko Araco Beureunuen, Rabu (8/4/2020).

Ia menyebutkan, turunnya permintaan daya beli emping melinjo, akibat tidak adanya warga dari luar. Seperti sales dari Medan (Sumatera Utara), kunjungan pariwisata dan kegiatan kantor. "Biasanya orang kantor mengundang warga dari luar untuk membuat kegiatan di Pidie. Saat pulang mereka membawa pulang emping meulinjau sebagai buah tangan dari Pidie," jelasnya.

Haji Dahlan toko Jasa SN menjelaskan, sejak tiga pekan terakhir minim daya beli warga dari luar terhadap emping meulinjau. Juga pemesanan untuk Medan dan Jakarta tidak adanya permintaan. Dikatakan, saat ini harga emping meulinjau super di pasar Beureunuen dijual Rp 70 hingga 75 ribu per kg. Sementara emping meulinjau tidak super dijual Rp 60 ribu per kg.