Tangse Kembangkan Kopi Robusta

Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Pidie | Selasa, 21 Desember 2021 | Berita 

Kecamatan Tangse, Pidie akan mengembangkan 200 hektare (Ha) kopi robusta di empat gampong. Keempat gampong tersebut yaitu Blang Dhot, Sarah Panyang, Blang Pandak, dan Blang Teungoh, sudah diberi bantuan bibit kopi robusta oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh. Penerimanya sebanyak 274 petani miskin di dataran tinggi tersebut. Distanbun Aceh akan mengevaluasi bantuan tersebut.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Kadistanbun) Aceh, Ir Cut Huzaimah MP mengatakan, tahun ini pihaknya menyalurkan bibit kopi robusta sebanyak 200 ribu batang kepada kelompok tani di Tangse.

Bibit itu untuk luas areal tanam 200 hektare di empat gampong dalam wilayah Kecamatan Tangse. “Penerima bibit kopi robusta, 60 persen di antaranya adalah petani miskin. Sedangkan 40 persen bukan petani miskin. Ini kita lakukan agar tidak terjadi kecemburuan sosial," jelas Cut Huzaimah di sela-sela penanaman perdana bibit kopi robusta di kawasan transmigrasi Dodok, Gampong Paya Guci, Kecamatan Tangse, Minggu (19/12/2021).

Jika kopi robusta itu mampu dipanen oleh petani, menurut Cut Huzaimah, akan ada bibit bantuan lanjutan dari Pemerintah Aceh. Untuk itu, ia berharap bibit yang diberikan dapat ditanam dan dirawat oleh petani hingga panen. Sebab, sebut Cut Huzaimah, Tangse harus dikembalikan sebagai penghasil kopi robusta.

Saat ini, permintaan kopi robusta di Aceh tidak cukup sehingga harus didatangkan dari provinsi lain. "Belum lagi kita mau ekspor kopi robusta. Makanya, dengan kita salurkan 200.000 bibit kopi robusta kepada 274 petani di Tangse, hendaknya bisa dipanen. Kita harus mengembalikan masa kegemilangan kopi Tangse seperti tempo dulu," jelasnya.

Tak hanya itu, kata Cut Huzaimah, Kecamatan Tangse harus memiliki kopi robusta yang unggul. Sebab, saat ini banyak peminat kopi Tangse, tapi kopinya sudah hilang. “Padahal, kopi Tangse pernah berjaya hingga bisa diekpor. Masa kejayaan itu harus dikembalikan oleh petani kopi di Tangse".

Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud ST, dalam sambutannnya pada acara itu menjelaskan, petani Tangse menyambut baik bibit kopi robusta bantuan Pemerintah Aceh. Tentunya, bantuan itu harus dilaksanakan petani hingga kopi robusta berhasil dipanen.

"Dulu, orang Tangse dengan menanam kopi bisa bangun rumah, naik haji, dan menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi," jelasnya. Menurutnya, kopi Tangse memiliki wangi sampai sangat dikenal se-Sumatera. Sehingga banyak orang memilih kopi karena rasa wanginya. Tak heran, kata Wabup Fadhlullah, warga Jepang, Cina, dan Arab Saudi mulai beralih minum kopi. Dengan banyaknya permintaan kopi, tentunya hasil panen kopi lebih banyak. 



Sumber : Serambinews

 

Tags Pidie  Kopi Tangse