Perkuat Penaggulangan Stunting, Pidie Gelar DiseminasiAudit Tahap 2

Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Pidie | Kamis, 5 Desember 2024 | Berita 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie malalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan KeluargaBerencana (DP3AKB) Pidie menggelar Diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting Tahap 2 untuk mengidentifikasipenyebab utama terjadinya stunting pada calon pengantin, ibuhamil, ibu pasca persalinan, baduta dan balita, di Aula Suman Mark, Kamis (05/12/2024).

Selain itu, hasil audit ini bertujuan memahami akarpermasalahan dan merancang solusi yang lebih tepat sasaransehingga Kabupaten Pidie dapat lebih cepat meresponstantangan yang ada serta memperkuat koordinasi dalampelaksanaan program penaggulangan stunting.

Penjabat (Pj) Bupati Pidie diwakili Plt Asisten I, Almanza, SSTP., mengatakan, penekanan angka stunting yang ditargetkan Pemerintah Kabupaten Pidie sebesar 14 persen.

“Ini merupakan target yang wajib dicapai, karena stunting dapat berpengaruh terhadap produktifitas dan pertumbuhanekonomi suatu banggsa. Maka demikian, pencegahan terhadapkondisi stunting di Pidie harus cepat dan tepat sesuai,” pintanya disela-sela amanat pembukaan.

Sementara itu, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia(SSGI) tahun 2023, prevalensi stunting Kabupaten Pidie yaitu29,5 persen.

Lebih lanjut, katanya, permasalah stunting ini menjaditanggungjawab bersama yang harus diselesaikan. Oleh karenaitu, dengan diseminasi audit kasus stunting tahap 2 dapatmengoptimalkan pencegahan dan intervensi yang kita lakukanpada remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas dan baduta, agar kasus stunting tidak terulang lagi.

Adapun Kepala DP3AKB Pidie, Nurhanisah, S.IP,MM., menjelaskan, sebelumnya, pihaknya telah melaksanakan Audit kasus stunting (AKS) yang dilakukan di 5 (lima) kecamatan, pertama di dua kecamatan yaitu kecamatanMutiara Timur dan kecamatan Delima.

Kemudian itu, di tiga kecamatan diantaranya, Mutiara Barat,  Kecamatan Glumpang Baro Kecamatan Indrajaya dengansasaran audit adalah Ibu hamil Kekurangan Energi Kronis(KEK) 2 orang yaitu, NS (29) tahun dan HB (32) tahun, di kecamatan Mutiara Barat.

“Selanjutnya ada balita tiga orang, yakni HZ (8) bulan, NI (12) bulan, dan AA (36) bulan di kecamatan Indrajaya. Serta ibu menyusui, NM (35) tahun,” jelasnya.