Penjelasan Kepala Puskesmas Mengenai Pasien yang Mengaku Ditolak Saat Berobat di Puskesmas Pidie

Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Pidie | Jumat, 29 Mei 2020

Seorang pasien, Manfaluthi (38) mengaku ditolak pihak Puskesmas Pidie saat ia berobat ke Puskesmas tersebut, Kamis (28/5/2020). Warga Gampong Barat, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie ini mengaku pada saat tersebut pihak Puskesmas beralasan tidak melayani pasien lagi karena puskesmas telah tutup. "Saat saya berobat di Puskesmas Pidie, jarum jam menunjukkan pukul 15.37 WIB.

Sementara jadwal yang ditempel, bahwa pelayanan puskesmas ditutup pukul 16.30 WIB," kata Manfaluthi. Manfaluthi mengatakan dirinya berobat ke Puskesmas Pidie karena mengalami pembekakan luka di kaki. Menurutnya, petugas kesehatan di Puskesmas Pidie, sedianya harus melayaninya. Sebab, mengacu jadwal pelayanan yang ditempel di dinding, Senin hingga Kamis jadwal pelayanan, mulai pukul 08.15 WIB hingga 16.30 WIB. “Ini kok saya disuruh pulang, besok disuruh datang lagi untuk berobat. Alasan petugas pukul 4.30 WIB, telah tutup. Saat itu jarum jam belum waktunya tutup," jelasnya. Kata Manfaluthi, dirinya kecewa dengan pelayanan puskesmas. Karena pelayanan di puskesmas tidak berpedoman pada jadwal yang ditempel di dinding.

Kepala Puskesmas Pidie, dr Susi Yanti Eka Sartika, menjelaskan, bahwa Manfaluthi pergi berobat bersama isterinya ke puskesmas karena mengalami gatal-gatal saat puskesmas hendak tutup. "Isteri pasien yang mendaftar untuk mengambil kartu berobat," jelasnya. Namun, kata Dokter Susi, petugas memberitahukan kepada isteri pasien, bahwa besok saja dibawa kembali pasien ke puskesmas karena tadi sore itu memang mau tutup. "Isteri pasien menerimanya, tapi pasien tidak menerimanya," kata dia.

Dikatakan, bersamaan dengan Manfaluthi, datang pasien emergency yang hidungnya membengkak, sehingga harus ditangani cepat. Oleh karena itu, petugas pun memprioritaskan pasien emergency, meski tidak ada kartu. Begitu pun, kami terima kritikan untuk kemajuan puskesmas ke depan.