Ditemukan Kasus Difteri Baru di Padang Tiji
Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Pidie | Senin, 19 Agustus 2019
SIGLI - Dinas Kesehatan (Dinkes) menemukan satu kasus difteri terbaru menimpa seorang anak laki-laki 5 tahun. Bocah tersebut berasal dari salah satu desa di Kecamatan Padang Tiji, Pidie. Kepala Dinkes Pidie, Effendi MKes didampingi Kabid Pengendalian Pemberantasan Penyakit (P2P), Turno Junaidi MKes, Minggu (18/8/2019) mengatakan total difteri di Pidie berjumlah 37 kasus.
Rinciannya pada tahun 2017 sebanyak 12 suspect (3 positif dari 12 spesimen). Kemudian 2018 sebanyak 23 suspect (3 positif dari 15 spesimen) dan 2019 sebanyak 2 suspect. "Dua kasus terakhir termasuk ditemukan di Padang Tiji. Belum positif hasilnya masih diperiksa di lab," katanya. Di samping itu, petugas kesehatan melakukan imunisasi atau disebut Outbreak Response Immunozation (ORI). Sasarannya bayi, balita maupun kelompok terdekat dari si pasien. Tujuannya untuk mencegah timbul penyakit sejenis tersebut. Di sisi lain diakui cakupan imunisasi di daerah itu cukup rendah.
Tahun 2018 hanya 48,2 persen, sedangkan 2019 sampai Juni baru15,7 persen. Ihwal penemuan bocah dugaan difteri ini dilaporkan awal Agustus 2019 saat ia dirawat di salah satu rumah sakit di Sigli mengalami demam tinggi 38 derajat celsius. Kemudian karena tak kunjung sembuh dirujuk ke rumah sakit kabupatan (RSU Tgk Chik Ditiro) Sigli. Akhirnya petugas kesehatan memeriksa ditemukan dugaan mengarah difteri.
Bocah tersebut harus diperiksa lebih lanjut dan dibawa ke lab untuk diperiksa sampel penyakitnya. Sedangkan pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit. Solusi lain petugas mengambil specimen (kelompok) terdekat dari pasien keluarga, tetangga dan teman guna diimunisasi agar mendapat kekebalan tubuh. Untuk penanganan, pihaknya langsung turun ke lokasi termasuk melakukan pendataan dan menindaklanjuti mereka yang terkena difteri serta mengantisipasi penularan terhadap keluarga atau lingkungan sekitar. Bahkan untuk kasus di Kecamatan Padang Tiji, pihak Dinkes langsung turun ke lokasi pihak keluarga yang terjangkit dan dikhawatirkan meluas.
Sedangkan kasus lain, langsung ditangani hingga penderita sembuh. Dia mengimbau warga untuk menggencarkan pola hidup bersih dan sehat. Ketika ada yang terindikasi difteri, Dinkes minta segera menghindari kontak dan membawa ke layanan kesehatan untuk ditangani lebih lanjut.